PERS MAHASISWA UNY yang tergabung dalam wadah kegiatan bernama Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) EKSPRESI. Sebagai lembaga pers mahasiswa setingkat universitas, EKSPRESI sudah berdiri sejak 1989. Embrio berdirinya EKSPRESI dipelopori oleh Hasyim Abdullah, Farid, dkk. Gigih melobi Rektor Prof. Djohar, MS., usaha Hasyim dan teman-teman ternyata juga didukung oleh beberapa dosen seperti Prof. Dr. Syafi’i Ma’arif, M Rusli Karim, Prof. Suyanto Ph.D., Djihad Hisyam, dan Ds. Prawono. Mereka mendampingi EKSPRESI dari awal berdirinya. Tanggal 20 April 1992, EKSPRESI secara resmi lahir dengan SK Rektor No 069/1992.
Sejak awal berdiri EKSPRESI memproduksi majalah. Lalu tahun 1998, setelah mengikuti diklat jurnalistik tingkat nasional, LPM EKSPRESI memproduksi Buletin Expedisi. Pada 2005, bersamaan dengan diterbitkannya EKSPRESI Buku, EKSPRESI merambah media daring via www.persma-ekspresi.org. (kini ekspresionline.com). EKSPRESI BUKU sendiri telah memproduksi sebanyak tujuh buah judul buku: Muslim Tanpa Mitos, Sang Guru, Jagad Upacara, Galeri Urban, Sabda Ramalan, Ruang Kota, Karnaval Caci Maki, Pemain Kedua Belas, Fenomenolaugh, Online, dan Ideologame.
Sejak tahun 2018, usai diterbitkannya majalah EKSPRESI Edisi XXX, EKSPRESI menghentikan produk cetak (majalah dan buletin) edisi reguler. EKSPRESI memutuskan untuk fokus mengelola media daring. Selain media daring, EKSPRESI masih memproduksi Buletin EXPEDISI edisi khusus.
Selain produk-produk di atas, EKSPRESI menghadirkan Komunitas Cinta Baca pada penghujung tahun 2002, untuk mewadahi anggota EKSPRESI dalam pengayaan intelektual, menambah wacana, sekaligus menguatkan kultur, baca-tulis kader. Kultur ini merupakan warisan silam.
Lewat kurikulum dan aktivitas-aktivitasnya, LPM EKSPRESI bercita-cita mampu menghasilkan output sumber daya manusia yang mumpuni lewat lima komunitas imajiner. Komunitas adalah kumpulan dua atau lebih individu yang mempunyai kesamaan. Terbentuknya komunitas membutuhkan semacam lem yaitu persepsi yang sama, memiliki kesadaran yang sama dan setiap anggota komunitas membutuhkan sesuatu yang sama sehingga mereka mampu menjadi saling melengkapi.
LPM EKSPRESI memiliki enam komunitas imajiner, untuk mewujudkan cita-cita EKSPRESI, yaitu:
- Intelektual Kritis
Pers mahasiswa (Persma) merupakan media alternatif yang mampu mengangkat isu-isu nasional yang tidak terkover oleh media besar. Sebagai media alternatif, anggota EKSPRESI akan disiapkan menuju dunia pers nasional dan internasional yang akan berhadapan dengan realitas dan perubahan sosial. Dengan komunitas yang disiapkan di EKSPRESI, maka anggota ketika masuk ke dalam dunia pers nasional tidak hanya akan menganalisis isu, perubahan sosial, maupun teori-teori yang berpengaruh di masyarakat, namun juga mampu mengaplikasikannya ke masyarakat.
Inilah yang disebut dengan intelektual kritis. Ia tidak hanya akan handal dalam melakukan analisis-analisis terhadap sebuah isu atau fenomena namun juga mempunyai kesadaran pada dirinya untuk melakukan pembelaan terhadap individu atau kelompok masyarakat yang mengalami diskriminasi, peminggiran, dan memberikan informasi secara berkelanjutan. Ia bukan hanya akan berada di belakang meja, intelektual kritis dapat menjelma menjadi pekerja sosial transformatif, di mana informasi yang ia berikan akan diimbangi dengan kegiatan lapangan sebagai upaya penyadaran dari budaya pelupaan yang dilakukan oleh penguasa dan keterkungkungan masyarakat.
- Jurnalis Profesional
Sasaran jurnalis profesional meliputi dua bagian besar, yaitu jurnalis media cetak dan elektronik. Jurnalis profesional dalam media cetak dicirikan memiliki kemampuan yang handal dalam peliputan, menulis berita, penyuntingan, dan kemampuan untuk menganalisis kecenderungan-kecenderungan sosial. Kompetensi reportase meliputi kemampuan memetakan dan menembus narasumber, kemampuan memilih fakta, keberimbangan dalam mencari informasi ketika melakukan peliputan, serta memiliki kemampuan investigasi.
Kemampuan menulis berita meliputi kemampuan menulis berita langsung, berita ringan, penulisan berita dalam bentuk jurnalisme sastrawi, editorial, dan lain sebagainya. Kemampuan penyuntingan berupa kemampuan bahasa, menyatukan gagasan dalam paragraf, dan lain sebagainya.
Jurnalisme media elektronik, khususnya daring, jurnalisme profesional dicirikan memiliki kemampuan peliputan dan penulisan berita dengan cepat, singkat, dan efisien. Pada akhirnya, jurnalis profesional media daring ini dapat mengembangkan kemasan berita tidak hanya sebatas tulisan saja, namun juga audiovisual.
- Pengelola Media
Pengelola media adalah figur yang berkemampuan untuk melakukan kerja manajerial dan pengorganisasian dalam dunia media. Pengorganisasian tersebut berupa pengelolaan personalia, distribusi kerja, kesekretariatan, korespondensi, proses negosiasi, kemampuan memimpin rapat, dan pemasaran dalam sebuah media, baik cetak atau elektronik.
- Pengamat Media
Pengamat media adalah figur yang mempunyai kemampuan untuk dapat mengamati, membaca, menelaah, dan menganalisis media, baik itu media kampus, nasional,atau media sosial. Program ini dimaksudkan agar semua anggota memahami karakteristik media. Analisis terhadap karakteristik media akan berpengaruh pada program jangka panjang organisasi sehingga tidak tergerus oleh semangat zaman.
- Pekerja Sosial Transformatif
Komunitas ini adalah kumpulan mereka yang berbakat menjadi pengorganisir sosial dan mau terjun dalam berbagai kerja-kerja sosial transformatif seperti advokasi,pendampingan dan lainnya. Pekerja sosial transformatif mempunyai tujuan melepaskan masyarakat dari kondisi keterkungkungan.
- Jurnalisme Warga
Ada stereotip yang menyatakan bahwa jurnalis hanya bisa dipakai oleh wartawan yang mampu dan memiliki media-baik kampus atau nasional-dalam memberikan informasi atau isu nasional kepada khalayak ramai. Melihat perkembangan zaman yang berbanding lurus dengan perkembangan teknologi, stereotip tersebut tampaknya perlu dihapuskan. Dengan adanya situs-situs jejaring sosial dan ruang dalam media daring nasional, diharapkan setiap anggota mampu mengisi ruang tersebut dengan memberikan informasi seputar isu, informasi, atau fenomena yang terjadi di sekitar keberadaan anggota.
Artinya, setiap anggota disiapkan untuk menjadi seorang jurnalis, meski tidak mempunyai media sendiri atau bekerja di media lain agar mampu menyebarkan informasi yang luput diberitakan oleh media daring nasional.
Lembaga Pers Mahasiswa EKSPRESI UNY
Jl. Colombo, Gedung Student Center Lt. 2 Sayap Timur Universitas Negeri Yogyakarta, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Pengurus Harian
Pemimpin Umum | Krisna Danuaji |
Sekretaris | Ita Silvia |
Bendahara | Anjani |
Redaksi
Pemimpin Redaksi | Abi Mu’ammar Dzikri |
Redaktur Pelaksana Online | Hayatun Nufus Ayu Cellia Firnanda |
Redaktur Artistik | Suden |
Redaktur Foto | Armand Rizky Putra |
Redaktur Bahasa | Az Zahra Dippa Rabbani |
Staf Redaksi |
|
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemimpin PSDM | Nuriyah Hanik Fatikhah |
Penelitian & Pengembangan (Litbang) | Afifah Ulayya Itsnaini Naurah Hanun Nazhifah |
Arsip & Perpustakaan | Retno Maulida Hanum |
Diklat dan Kaderisasi | Citra Widyastoto |
Diskusi | Zain Fauzan Naufal |
Staf PSDM |
|
Perusahaan
Pemimpin Perusahaan | Muhammad Akhlal |
Event Organizer | Defi Trianingsih Putri Ghina Rusadi |
Produksi | Muhammad Akhlal |
Sirkulasi & Media Sosial | Naufal Shidqi Laras Devie Melia Mutiara |
Iklan | Naufal Shidqi Laras |
Staf Perusahaan |
|
Jaringan Kerja
Pemimpin Jaringan Kerja | Fajar Yudha Susilo |
Jaringan Kerja Internal | Novia Syahfitri Hidayasa |
Jaringan Eksternal | Ayu Kusnaini |
NGO dan Gerakan | Fenita Istiqomah |
Staf Jaringan Kerja |
|
Pemimpin Proyek Jurnalistik
Desk 1 | Hayatun Nufus |
Desk 2 | Meira Arta Mevia |
Desk 3 | Ayu Cellia Firnanda |
Anggota Fungsional
Reporter/Penulis |
|
Ilustrator/Desainer |
|
Fotografer |
|
Webmaster |
|
Email Redaksi
redaksi@ekspresionline.com
Leave a Reply