magang.ekspresionline.com–Peraturan Rektor UNY Nomor 1 Tahun 2019 tentang Peraturan Akademik Bab X Pasal 28, menyampaikan bahwa bagi setiap mahasiswa/mahasiswi UNY program sarjana dan sarjana terapan harus memiliki skor ProTEFL yang setara dengan TOEFL. Sehubungan dengan hal tersebut, bidang akademik melakukan kerjasama dengan Unit Layanan Bahasa (ULB) UNY untuk menyelenggarakan kegiatan peningkatan kemampuan bahasa Inggris, yakni mengadakan tes ProTEFL. Sejak tahun 2022, tes ProTEFL UNY telah mendapatkan pengakuan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu tes yang sah. Biarpun demikian manfaat ProTEFL ini masih menyisakan kebingungan. Apa manfaat tes ProTEFL sebenarnya? Seberapa jauh manfaat yang akan diterima dari tes ProTEFL?
Manfaat ProTEFL Masih Kurang Jelas
ProTEFL atau Proficiency Test of English as a Foreign Language merupakan tes yang sebanding dengan paper based TOEFL. Lebih tepatnya, tes prediksi kecakapan berbahasa Inggris mahasiswa/mahasiswi UNY di bidang akademik. Manfaat dari adanya tes ProTEFL ini memang untuk mendapatkan skor kelulusan. Di UNY sendiri, salah satu syarat untuk lulus kuliah juga harus lulus tes ProTEFL. Namun, manfaat kebijakan tes ProTEFL selain sebagai pemenuhan syarat yudisium, masih menjadi suatu hal yang dipertanyakan.
Pasalnya, hasil tes ProTEFL hanya dapat digunakan di dalam lingkup UNY, tetapi tidak dapat digunakan di luar UNY untuk keperluan lainnya. Misalnya, ketika seorang mahasiswa UNY memiliki keinginan untuk melamar beasiswa kuliah di luar negeri. Hal tersebut pasti memerlukan beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi agar lolos dalam tahap seleksi berikutnya. Salah satunya adalah mengunggah berkas tes kemampuan berbahasa asing yang dapat diperoleh dengan sertifikat tertentu seperti TOEFL. Mahasiswa UNY tidak dapat mengunggah hasil tes ProTEFL dalam memenuhi persyaratannya karena penggunaan ProTEFL ruang lingkupnya hanya di UNY bukan di luar UNY. Maka dari itu, mahasiswa UNY tetap harus melakukan tes TOEFL yang dapat memberikan kualitas dan hasil terbaik serta mendapatkan sertifikat resmi guna menjadi penunjangnya.
Sama halnya dengan dunia pekerjaan khususnya pada suatu perusahaan di luar negeri yang membutuhkan syarat mahir dalam berbahasa Inggris. Hasil ProTEFL dari UNY tersebut tidak dapat digunakan untuk lampiran persyaratan melamar. Menegaskan hal sebelumnya, bahwa ProTEFL hanya dapat digunakan di UNY, tidak di luar universitas lainnya. Berbeda dengan TOEFL yang telah diakui sebagai standar internasional baik institusi maupun universitas di luar negeri. Sebaliknya, ProTEFL hanya diterima pada satu universitas saja meskipun status ProTEFL tersebut telah dinyatakan tes yang sah.
Mahasiswa Tidak Menerima Sertifikat Setelah Hasil ProTEFL Keluar
Kurang jelasnya kegunaan ProTEFL masih membuat rusuh pikiran di benak mahasiswa/mahasiswi UNY. Lantaran ProTEFL ini diwajibkan selama menjadi mahasiswa/mahasiswi UNY. Bahkan, terdapat ketentuan minimal skor yang harus dicapai pada setiap program studi dan jenjangnya. Mahasiswa sarjana dan sarjana terapan dengan skor minimal 425, magister harus memiliki skor minimal 450, dan doktor harus memiliki skor minimal 500. Program studi Pendidikan Bahasa inggris dan Sastra Inggris program sarjana harus memiliki skor minimal 500 serta program studi Pendidikan Bahasa Inggris pascasarjana harus memiliki skor minimal 550. Jika belum mencapai skor yang ditentukan, mahasiswa tersebut harus mengulang kembali sampai mendapatkan skor yang sama atau melebihi ketentuan.
Tes ProTEFL dikembangkan oleh Pusat Pelatihan Bahasa (P2B) UNY di Yogyakarta. Akan tetapi, tes ProTEFL ini berbayar dan tidak ada sertifikat cetaknya sehingga hasil kelulusan dan nilainya hanya bisa dilihat melalui laman Siakad. Jika ada sertifikat ProTEFL sekalipun belum bisa menjamin akan memberikan keuntungan bagi mahasiswa/mahasiswi UNY. Selain itu, sertifikat ProTEFL juga belum ditandai secara internasional. Berlainan dengan TOEFL yang bisa memperoleh sertifikat secara resmi dan sahih seandainya seorang mahasiswa/mahasiswi UNY menggunakannya untuk mengincar beasiswa dan pekerjaan di luar negeri.
Tes TOEFL dianggap penting sebab menjadi salah satu standar internasional untuk mengukur sejauh mana seseorang mampu dalam menggunakan bahasa Inggris. Terlebih lagi, tes TOEFL telah diakui oleh universitas dan institusi termasuk negara, seperti Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, Asia, dan Eropa. Oleh sebab itu, sertifikat TOEFL ini akan lebih berguna di masa mendatang.
Manfaat ProTEFL Dibandingkan TOEFL
Sedikitnya manfaat ProTEFL menjadi suatu kebimbangan, memicu pertimbangan jika dibandingkan dengan TOEFL yang sudah terbukti jelas faedahnya. Memang, keduanya masih mempunyai persamaan dalam manfaatnya. Namun, kedua tes itu pun memiliki perbedaan yang mencolok
Persamaan manfaat dari ProTEFL dan TOEFL adalah kedua tes ini mengukur kemampuan dalam bahasa Inggris seseorang, meliputi keterampilan mendengarkan (Listening Skill), tata bahasa (Grammar), dan membaca (Reading Skill). Di sisi lain, skor TOEFL berfungsi sebagai sertifikasi untuk tingkat bahasa Inggris. Oleh karena itu, TOEFL akan membantu siswa untuk mendapatkan universitas yang diinginkan. Dengan TOEFL yang dimiliki, juga dapat meyakinkan bahwa perusahaan yang diinginkan nantinya akan mengakui dan menerima nilai kemampuan tersebut sebagai bukti kefasihan berbahasa Inggris yang dimiliki.
Sebagaimana diketahui bahwa manfaat ProTEFL yang masih belum terbilang tegas sehingga menimbulkan keraguan-keraguan. Jika ditelaah lebih lanjut, manfaat ProTEFL lebih sempit apabila dibandingkan dengan manfaat TOEFL. Berdasarkan penjabaran tersebut, menunjukkan bahwa UNY belum memberikan kejelasan secara rinci terkait manfaat yang akan diperoleh dengan diadakannya kebijakan tes ProTEFL bagi mahasiswa/mahasiswi UNY selain untuk tuntutan kelulusan.
Penulis : Desta Yunda Dewanti
Editor : Rubiyantiningsih