magang.ekspresionline.com–Proficiency Test of English as a Foreign Language atau disingkat ProTEFL merupakan tes kemampuan Bahasa Inggris yang identik dengan paper-based TOEFL. ProTEFL juga salah satu tes Bahasa Inggris yang diselenggarakan Unit Layanan Bahasa UNY selain TOEFL dan TKBI. Tes ini mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang yang meliputi keterampilan mendengarkan (Listening Skill), tata bahasa (Grammar) dan membaca (Reading Skill). Tes ini menggunakan standar penilaian dan kualifikasi yang setara dengan TOEFL. ProTEFL diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu tes yang sah. Hasil dari tes ProTEFL bisa dilihat di laman SIAKAD UNY.
Skor ProTEFL menjadi persyaratan menempuh ujian tugas akhir dan penyelesaian studi kuliah. Hal itu tercantum pada Peraturan Rektor UNY Nomor 15 Tahun 2023 tentang Peraturan Akademik Bab VI tentang Penyelesaian Studi dan Cuti Kuliah Pasal 13 ayat 2. Pada Peraturan Akademik tercantum pada Pasal 13 ayat 2 poin E tercantum “Mahasiswa dapat menempuh ujian tugas akhir jika memiliki skor ProTEFL yang dipersyaratkan”.
Adapun ketentuan skor ProTEFL yang dinyatakan lolos tes. Dalam Peraturan Rektor UNY Nomor 15 Tahun 2023 tentang Peraturan Akademik Bab XII tentang Kriteria Kelulusan Pasal 35 tercantum “Mahasiswa program Sarjana dan Sarjana Terapan harus memiliki skor ProTEFL minimal skor 425, mahasiswa program Magister harus memiliki skor ProTEFL 450. mahasiswa program Doktor harus memiliki skor ProTEFL minimal 475.
Mahasiswa angkatan baru maupun angkatan lama yang tidak lolos tes ProTEFL kebingungan untuk meloloskan tes ProTEFL. Mereka merasa bahwa tes ProTEFL ini adalah fasilitas kampus tetapi berbayar.
Mereka memiliki permasalahan pada pelaksanaan tes secara online.
ProTEFL tidak dilakukan offline
Pelaksanaan tes ProTEFL masih dilakukan secara online dalam 3 tahun pasca pandemi Covid-19.
Mahasiswa PBSI angkatan 2023, Shatria Lutfi Ramadhan, memberi tanggapan mengenai tes ProTEFL yang dilaksanakan secara online. Tidak semua peserta tes ProTEFL memiliki internet stabil dan para peserta juga tidak kondusif dalam pelaksanaan tes tersebut.
“Tidak semua yang mengikuti ProTEFL memiliki internet yang memadai dan mereka tidak kondusif juga selama kegiatan. Saran saya, ProTEFL ke depannya dilakukan offline”
Instruktur Unit Layanan Bahasa UNY, Fahmi, menjelaskan alasan pelaksanaan tes ProTEFL masih secara online. Pada awal sebelum terjadi pandemi Covid-19, Pelaksanaan tes ProTEFL masih dilakukan secara offline. Ketika pandemi Covid-19 terjadi, kami harus tetap melaksanakan tugas kami untuk memberikan pelatihan bahasa Inggris.
Kami memutuskan untuk melakukan pelaksanaan tes ProTEFL secara online agar kebijakan tetap terlaksana. Pada tahun ini , kami masih menggunakan peraturan pasca pandemi. Karena hal itu alasan tes ProTEFL masih dilaksanakan secara online.
“Sebelum terjadi pandemi Covid-19, pelaksanaan tes ProTEFL dilakukan secara offline. Saat pandemi Covid-19 terjadi, tugas kami untuk memberikan pelatihan bahasa Inggris harus terlaksana. Kami memutuskan untuk tetap melakukan tes ProTEFL dengan cara online. Tahun ini karena masih menggunakan peraturan pasca pandemi maka pelaksanaan ProTEFL dilaksanakan online”, ucap Fahmi ketika diwawancarai Tuts Kampus, pada Sabtu (11/10/2023)
ProTEFL bukan sepenuhnya fasilitas termasuk UKT
ProTEFL memiliki dua opsi tes, yakni ProTEFL fasilitasi dan ProTEFL berbayar atau reguler. Tes ProTEFL fasilitasi dilaksanakan setiap setahun sekali, sedangkan ProTEFL berbayar atau reguler dilaksanakan setiap bulan.
Mahasiswa PBSI angkatan 2023, Shatria Lhutfi Ramadhan, memberi tanggapan mengenai tes ProTEFL yang berbayar tersebut. ProTEFL berbayar menurutnya tidak cocok untuk mahasiswa dan menyarankan untuk melaksanakan tes tersebut secara gratis.
“Menurut saya, ProTEFL berbayar itu tidak cocok. Kenapa tidak digratiskan saja? Itupun juga hanya tes”, ujar Rama saat diwawancara pada Sabtu (11/10/2023)
Instruktur Unit Layanan Bahasa UNY, Fahmi, menjelaskan bahwa pembayaran UKT tidak termasuk pembayaran ProTEFL bukan bagian Unit Layanan Bahasa yang mengatur. Mengenai pembayaran UKT diatur oleh Rektorat bidang keuangan. Fahmi juga menambahkan opsi berbayar tes ProTEFL dibuka guna memenuhi kuota peserta.
“Mengenai pembayaran UKT tidak masuk dalam pembayaran ProTEFL, itu bukanlah bagian Unit Layanan Bahasa yang mengatur melainkan Rektorat pada bidang keuangan. ProTEFL memiliki kuota 22000 peserta. ProTEFL gratis membuka kuota 13000 peserta, sehingga kami membuka opsi berbayar untuk memenuhi kuota tersebut”
Penulis : Hanif Ahmad Maghribi
Editor : Antasya Mahaditya Islami